2 Bentuk Komunikasi Kelompok

Irman fsp – Bentuk komunikasi kelompok yang dapat Anda ketahui pada artikel kali ini. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi yang disampaikan oleh sang komunikator kepada sang komunikan. Tanpa disadari, komunikasi juga setiap menit dilakukan oleh individu dalam bermasyarakat. Sudah banyak kami jelaskan baik mengenai pengertian komunikasi, tujuan komunikasi, bentuk, unsur dan sebagainya yang berhubungan dengan komunikasi.

Dalam artikel kali ini kami Irman Fsp juga tidak bosan bosan membagikan artikel bermanfaat terkait bentuk komunikasi kelompok. Mungkin pada situs lain juga ada menjelaskan tentang bentuk komunikasi kelompok. Namun demikian irman fsp juga sedikit menjelaskan kembali 2 bentuk komunikasi kelompok yang dapat Anda ketahui yakni, komunikasi kelompok deskriptif dan juga komunikasi kelompok perspektif.

2 contoh komunikasi kelompok yang perlu diketahui

Kedua bentuk komunikasi kelompok ini akan kami uraikan secara lebih terperinci sebagaimana diuraikan pada situs landasanteori.com (2015: 10) yakni, di bawak ini.

1. Bentuk Komunikasi Kelompok Deskriptif
Para ahli komunikasi kelompok menunjukkan tiga kategori kelompok yang besar, yaitu:
a. Kelompok, Tugas: Model Fisher
Aubrey Fisher meneliti tindak komunikasi kelompok tugas, dan menemukan bahwa kelompok melewati empat tahap: orientasi, konflik, pemunculan, dan peneguhan. Pada tahap pertama, setiap anggota berusaha saling mengenal, saling menangkap perasaan yang lain, mencoba menemukan peranan dan status. Ini adalah tahap pemetaan masalah. Pada tahap kedua, konflik terjadi peningkatan perbedaan di antara anggota.

Masing-masing berusaha  mempertahankan posisinya. Terjadinya polarisasi dan kontroversi di antara anggota kelompok. Tindak komunikasi pada pendirian masing-masing, dan biasanya menghubungkan diri dengan pihak yang pro dan kontra. Pada tahap ketiga, pemunculan (emergence) orang yang mengurangi tingkat polarisasi dan perbedaan pendapat. Di sini, anggota yang menentang usulan tertentu menjadi bersikap tidak jelas. 


Tindak komunikasi umumnya berupa usulan-usulan yang ambigu. Pada tahap keempat, Peneguhan para anggota memperteguh consensus kelompok. Mereka mulai memberikan komentar tentang kerja sama yang baik dalam kelompok dan memperkuat keputusan yang diambil oleh kelompok. Pernyataan umumnya bersifat positif dan melepaskan ketegangan.

b. Kelompok Pertemuan: Model Bennis dan Shepherd
Pada tahun 1946, Kurt Lewin secara tidak sengaja menemukan dasar-dasar yang merintis munculnya kelompok sensitivitas. Pada tahun 1960-an muncul kelompok pertemuan untuk pengembangan diri. Pada tahun 1970-an para peneliti menemukan bahwa kelompok pertemuan bukan saja dapat  membantu pertumbuhan diri, tetapi juga mempercepat penghancuran diri. 

Beberapa peneliti mencatat adanya kerusakan psikis akibat kepemimpinan kelompok yang merusak. Seperti kita ketahui, orang memasuki kelompok pertemuan untuk mempelajari diri mereka dan mengetahui bagaimana mereka dipersepsi oleh anggota yang lain. Banyak model yang dikemukakan, tetapi di sini kita akan mengambil model Bennis dan Shepherd, yang uraiannya kita kutip dari Cragan dan Wright (1980).

c. Kelompok Pentadar: Model Chesebro, Cragan, dan McCullough
Pada tahun 1960-an di Amerika muncul gerakan emansipasi wanita yang radikal. Mereka membentuk kelompok-kelompok yang menggerakkan kelompok wanita yang menentang masyarakat yang mendominasi pria. Diskusi kelompok mereka ikut serta menumbuhkan gerakan Women’s lib. 

Model mereka ini kemudian digunakan oleh gerakan radikal lainnya. Tahun 1978 dunia dikejutkan dengan bunuh diri misal 900 orang anggota Kuil Rakyat dari Pendeta Jimmy Jones. Gerakan ini   pun menggunakan komunikasi   kelompok   untuk menimbulkan kesadaran pada anggota-anggotanya.


2. Bentuk Komunikasi Kelompok Perspektif
Berdasarkan uraian di atas, komunikasi kelompok dapat dipergunakan untuk menyelesaikan tugas, memecahkan persoalan, membuat keputusan, atau melahirkan gagasan kreatif, membantu pertumbuhan kepribadian seperti dalam kelompok pertemuan, atau membangkitkan kesadaran sosial politik. Tidak terlalu salah kalau kita katakan bahwa komunikasi kelompok berfungsi sebagai katup pelepas perasaan tidak enak sampai pembuat gerakan revolusioner, sejak sekedar pengisi waktu sampai basis perubahan sosial.

Berbagai komunikasi kelompok ini menurut formatnya dapat diklasifikasikan pada dua kelompok besar: privat dan publik (terbatas dan terbuka). Kelompok pertemuan (kelompok terapi), kelompok belajar, panitia, konferensi (rapat) adalah kelompok privat. Panel, wawancara terbuka (public interview), forum, simposium termasuk kelompok publik.

Di sini kita akan mempergunakan format diskusi dari Cragan dan Wright (1980): meja bundar, simposium, diskusi panel, macam-macam forum, kolokuium, dan prosedur parlementer. Dari sini kita menguraikan langkah-langkah rasional yang merupakan sistem agenda pemecahan masalah. (Rakhmat, 2001:175-180)

Sumber:
Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sears, David O. 1994. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Effendy, Onong Uchjana. 2004. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

0 Response to "2 Bentuk Komunikasi Kelompok"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel